Floating Image
Floating Image
Kamis, 18 Desember 2025

TPA Cipeucang Diperbaiki, Tangsel Dikotori Bukit Sampah & Bau Menyengat


Oleh Margo Suko
18 Desember 2025
tentang INDONESIA TODAY
TPA Cipeucang Diperbaiki, Tangsel Dikotori Bukit Sampah & Bau Menyengat - Ole

Tumpukan sampah di Ciputat, membawa bau menyengat.

18 views

Tangerang Selatan, OLE – Bukit sampah diselimuti terpal, lengkap dengan bau menyengat dan “hiasan” tambahan berupa belatung yang berkeliaran di sekelilingnya, jadi pemandangan sehari-hari di berbagai sudut Tangerang Selatan. Sepekan sampah-sampah itu tak diangkut truk sebagai imbas perbaikan TPA Cipeucang, Tangsel.

Kolong flyover Ciputat, Jalan Ir H Juanda, jadi salah satu sentra sampah mangkrak. Tumpukan sampah berjajar di lokasi tersebut dan hanya ditutup terpal biru. “Sudah seminggu nggak diangkut. Warga mengeluh, bau banget. Mana mulai banyak belatung. Orang yang lewat naik mobil saja masih tutup hidung, apalagi yang motor,” ujar Subarkah, salah satu tukang ojek pangkalan, kepada OLE, Rabu (17/12/2025). 

“Belatung sudah ada. Kita orang jualan makanan jadi enggak nyaman. Yang makan juga terganggulah,” komentar Agus Warsojeniawan (57), pemilik warung makan di seberang tumpukan sampah, Minggu (14/12/2025). 

Solusi sementara dilakukan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel bersama pihak kecamatan dan kelurahan pada Minggu pagi, berupa penutupan sampah dengan terpal. Penutupan itu dilakukan dengan alasan untuk mengurangi bau. 

Namun, menurut warga sekitar, langkah tersebut tak cukup menahan aroma menyengat. Menurut Agus, persoalan utama bukan terletak pada penutupan dengan terpal, melainkan pada sampah yang tak kunjung diangkut. 

“Kadang-kadang kalau ada angin, baunya nyengat ke dalam, habis itu hilang, nanti nyengat lagi,” jelasnya. “Kondisi tersebut jelas berdampak langsung pada usaha warung makan. Pelanggan yang biasanya makan di sini, memilih membungkus makanan.” 

Omzet menurun sekitar 20–30 persen. Dari omzet yang biasa katakanlah sampai Rp 3 juta, kini jadi Rp 2,5 juta. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut. “Harapan saya secepatnya diangkut. Karena ini sangat mengganggu usaha, apalagi saya jualan makanan,” ucapnya. 

Lurah Cipayung, Dini Nurlianti, menegaskan bahwa kolong flyover Ciputat bukan lokasi pembuangan sampah. Penutupan dilakukan karena tumpukan sampah sudah melebar dan bahkan sempat menutup separuh badan jalan. 

Bukan Hanya dari Ciputat

“Ini bukan tempat pembuangan sampah, ini jalanan. Sampahnya sudah makin melebar, bahkan tadi sempat menutup separuh jalan. Pengangkutan sampah belum bisa dilakukan karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang masih ditutup sementara,” kata Dini. 

Dini juga menyebut, sampah tersebut bukan hanya berasal dari warga setempat. “Yang buang ke sini itu dari mana-mana, datang naik motor dan langsung buang. Padahal ini bukan TPS,” ujarnya. Untuk mencegah penambahan sampah, warga setempat kini berjaga selama 24 jam. 

Di depan Puskesmas Serpong 1, tumpukan sampah menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu pasien. Annisa, salah satu warga, mengeluhkan kondisi tersebut. “Kecium baunya. Ini kan puskesmas ya, harusnya kan baunya lebih segar. Tapi ini malah jadi bau sampah,” kata Annisa. 

Ia berharap sampah segera dibersihkan agar aroma tak sedap tidak terus mengganggu aktivitas di puskesmas. “Harapannya ya semoga dibersihkan biar aromanya enggak menyengat sampai ke puskesmas,” ucapnya. 

Imbas Perbaikan TPA Cipeucang

Imbas perbaikan TPA Cipeucang Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, sempat menjelaskan bahwa penumpukan sampah terjadi karena TPA Cipeucang tengah menjalani perbaikan dan penataan konstruksi, khususnya di area landfill 3. 

“TPA Cipeucang sedang dalam tahap perbaikan dan penataan konstruksi dan timbunan sampahnya, sehingga memang dalam beberapa hari belakangan sampah tidak dapat masuk dulu,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Minggu (14/12/2025). “Perbaikan tersebut ditargetkan rampung pada akhir bulan ini agar landfill kembali bisa menampung sampah.” 

Pemkot Tangsel juga menyiapkan solusi jangka panjang melalui pengolahan sampah menjadi energi listrik. “PSEL sudah kita ajukan peminatannya dan masih menunggu tahap berikutnya dari KLH,” jelas Benyamin. 

Netizen rata-rata menyayangkan sikap Benyamin. Semestinya sebelum melakukan perbaikan, sudah dicarikan solusi sementara. “Menutup sampah dengan terpal selama sepekan lebih, tak menolong. Bos-bos nyaman di kantor yang jauh dari sampah. Masyarakat luas pikirkan,” sentil M. Rahmat, warga Pamulang. 

TPA Cipeucang Diperbaiki, Tangsel Dikotori Bukit Sampah & Bau Menyengat - Ole

Margo Suko
Penulis

Margo Suko

Berita Lainnya dari INDONESIA TODAY