Floating Image
Floating Image
Sabtu, 6 Desember 2025

Shell, Vivo, dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina, Antrean Mengular di SPBU


Oleh Margo Suko
06 Oktober 2025
tentang INDONESIA TODAY
Shell, Vivo, dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina, Antrean Mengular di SPBU - Ole

Antrean pemotor, mengular saat hendak mengisi Pertalite di SPBU.

386 views

Jakarta, OLE – Pemandangan miris berupa antrean Panjang terlihat di SPBU, baik milik Pertamina maupun swasta seperti Shell, VIVO, BP dll. Hal itu terjadi karena BBM produk Pertamina tak sesuai standar internasional.

Pemerintah menyayangkan keputusan itu, warga mengeluhkan kelangkaan, bahkan selepas subuh pun anttrean sudah mengular di beberapa SPBU. Pengamat menyoroti dampak kebijakan impor satu pintu.

Kekosongan stok BBM di sejumlah SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP dalam beberapa pekan terakhir memicu antrean panjang warga yang mengular di berbagai titik. Hal ini terjadi setelah ketiga perusahaan tersebut membatalkan rencana pembelian base fuel dari Pertamina, meski sebelumnya sempat menyepakati volume tertentu. 

Pertamina telah mengimpor 100.000 barel base fuel untuk memenuhi kebutuhan SPBU swasta, namun transaksi urung dilakukan karena kandungan etanol sebesar 3,5% dalam bahan bakar tersebut dianggap tidak sesuai oleh pihak swasta.

Pertamina melalui Wakil Direktur Utama Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menyatakan bahwa kandungan etanol tersebut masih dalam batas toleransi internasional, yakni di bawah 20%. Ia menyayangkan keputusan pembatalan pembelian, terutama karena Pertamina telah menyiapkan pasokan khusus demi menjaga kelangsungan operasional SPBU swasta. 

“Ini yang membuat kondisi SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut,” ujarnya dalam rapat dengan DPR.

Shell Indonesia, melalui Presiden Direktur Ingrid Siburian, menjelaskan bahwa keputusan belum membeli BBM dari Pertamina bukan hanya soal etanol, tetapi juga karena diskusi bisnis antar perusahaan masih berlangsung. 

Shell juga menghadapi kendala kuota impor yang dibatasi pemerintah hanya 10% di atas volume penjualan tahun sebelumnya. Akibatnya, dari sekitar 200 SPBU Shell di Pulau Jawa, hanya lima yang masih memiliki stok bensin, dan itu pun diperkirakan habis dalam waktu dekat.

Warga pun merasakan langsung dampaknya. Di Jakarta, Tangerang, dan Bandung, antrean kendaraan di SPBU swasta mengular sejak pagi hingga malam. Banyak pengendara mengeluhkan harus berpindah-pindah SPBU demi mendapatkan bensin, sementara harga BBM di SPBU Pertamina dinilai lebih mahal untuk jenis tertentu. 

“Biasanya isi di Shell karena lebih murah, sekarang kosong terus. Terpaksa antre di Pertamina,” ujar seorang pengendara motor di Cawang.

Pengamat energi dari UGM, Fahmy Radhi, menilai bahwa kebijakan impor satu pintu yang diterapkan pemerintah memang menyulitkan SPBU swasta. Ia menduga Pertamina mengambil margin lebih tinggi dalam penjualan base fuel, sehingga membuat harga pokok produksi BBM swasta tidak kompetitif. 

“Kalau tidak mau beli ya terjadi kelangkaan,” ujarnya. Ia memperingatkan bahwa jika situasi ini berlarut, bukan hanya antrean yang makin panjang, tapi juga potensi PHK di SPBU swasta.

Margo Suko
Penulis

Margo Suko

Berita Lainnya dari INDONESIA TODAY