Jeddah, OLE - Indonesia tengah memasuki fase krusial dalam persiapan menghadapi putaran ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda tergabung di Grup B bersama dua raksasa regional, Arab Saudi dan Irak, akan berlaga di King Abdullah Sport City, Jeddah, yakni melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) dan Irak pada Minggu (12/10/2025).
Meski tantangan berat menanti, semangat tim tetap menyala, didorong oleh harapan besar untuk mencetak sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Kondisi tim saat ini cukup dinamis. Beberapa pemain mengalami cedera, termasuk dua penjaga gawang utama, Emil Audero dan Maarten Paes. Audero dipastikan absen setelah menjalani MRI, sementara Paes belum fit, masih dalam pemulihan.
"Tapi saya tetap yakin bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia, itu kalau pelatih memberi kepercayaan. Jika belum, kiper lain juga punya keyakinan yang sama. Kita satu tim, harus saling dukung," komentar Paes.
Sebagai langkah antisipatif, pelatih Patrick Kluivert memanggil Nadeo Argawinata dan Reza Arya Pratama untuk memperkuat sektor bawah mistar. Di lini depan, kabar baik datang dari Ole Romeny yang pulih dari cedera dan siap kembali menjadi tumpuan serangan Garuda.
Patrick Kluivert, pelatih kepala Timnas Indonesia, menyampaikan optimismenya terhadap semangat para pemain. Dalam sesi latihan perdana di Jeddah, ia memuji etos kerja dan antusiasme skuad.
“Saya sangat senang. Semangat para pemain luar biasa. Latihan yang kami lakukan, para pemain melakukannya dengan sangat baik,” ujar Kluivert (6/10). “Saya tetap yakin, para pemain abroad seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, dan Kevin Diks akan berintegrasi dengan lancar begitu bergabung usai menyelesaikan jadwal klub masing-masing.”
Dari dalam negeri, pengamat sepak bola Rasiman menilai bahwa pemilihan pemain oleh Kluivert cukup komprehensif. Ia menyoroti bahwa mayoritas pemain yang dipanggil adalah andalan di klubnya masing-masing dan memiliki menit bermain yang tinggi.
“Mereka adalah pemain-pemain yang memang bermain dan andalan di klubnya masing-masing,” ujar Rasiman. “Ini dianggap penting untuk menjaga ritme dan kesiapan mental menghadapi laga berintensitas tinggi.”
Namun, dari luar Indonesia, analisis media internasional dan regional menunjukkan bahwa Arab Saudi dan Irak lebih diunggulkan. Kedua negara tersebut berada di peringkat 60 besar FIFA, jauh di atas Indonesia yang kini berada di posisi 119 dunia. Arab Saudi memiliki pengalaman tampil di enam edisi Piala Dunia, sementara Irak pernah mencicipi atmosfer turnamen pada 1986.
Dengan kualitas skuad dan sejarah yang lebih kuat, banyak analis menilai bahwa Saudi dan Irak memiliki peluang lebih besar untuk lolos langsung ke putaran final. Meski demikian, peluang Indonesia belum tertutup. Jika mampu menjadi juara grup, Garuda akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026.
Jika finis sebagai runner-up, Indonesia masih memiliki kesempatan melalui babak play-off dua leg pada November mendatang. Dukungan publik, kesiapan mental, dan strategi jitu dari Kluivert akan menjadi penentu apakah mimpi tampil di panggung sepak bola dunia bisa menjadi kenyataan. Kini, semua mata tertuju ke Jeddah, tempat sejarah baru mungkin akan ditulis.