Jakarta, OLE - Arab Saudi sangat serius jelang persiapan melawan Timnas Indonesia. Mereka bahkan meliburkan jadwal Saudi Pro League akhir pekan ini agar punya persapan lebih panjang.
Sesuai kalender FIFA Matchday, rata-rata kompetisi masih dimainkan di akhir pekan ini. Barulah setelah itu pemain kembali ke tim nasional masing-masing untuk membela negara.
Tapi Arab Saudi mengambil keputusan berani dengan meliburkan laga Saudi Pro League pekan ini. Jadwal Saudi Pro League berikutnya baru ada pada 17 Oktober 2025.
Dengan pemberian libur tersebut, otomatis timnas Arab Saudi punya waktu lebih panjang untuk beristirahat dan mempersiapkan diri. Terlebih, mayorits pemain-pemain di skuad Arab Saudi bermain di liga domestik.
Salem Al Dawsari (Al Hilal), Mohammed Kanno (Al Hilal), Firas Al Buraikan (Al Ahli), Hassan Al Tambakti (Al Hilal), hingga Nawaf Al Aqidi (Al Nassr) semuanya bermain di Saudi Pro League. Mereka bakal punya waktu recovery dan persiapan yang cukup sejak terakhir kali berlaga di pekan lalu.
Memang ada pula pemain yang berlaga di luar negeri seperti Saud Abdulhamid (Lens) dan Mohannad Al Saad (Laussane). Mereka masih harus bermain di akhir pekan ini.
Namun secara keseluruhan, skuad Arab Saudi bakal lebih diuntungkan dibandingkan Indonesia perihal kebugaran tubuh. Pemain-pemain diaspora Indonesia masih harus bertarung di masing-masing liga pada akhir pekan ini.
Memang Super League juga sudah diliburkan sehingga pemain-pemain yang berlaga di Super League sudah bisa berangkat ke Arab Saudi pada Kamis (2/10).
Namun hanya delapan orang yang bisa berangkat pada gelombang pertama. Jumlah pemain Indonesia yang mendapatkan istirahat panjang lebih sedikit dibandingkan pemain Arab Saudi. Laga Indonesia vs Arab Saudi akan berlangsung pada Kamis (9/10) dini hari pukul 00.15 WIB.
FIFA Jawab Desakan Boikot Israel
Sementara itu FIFA akhirnya menanggapi seruan agar Israel dilarang tampil di Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Sejak serangan Israel ke Palestina yang semakin parah, tekanan terhadap FIFA dan UEFA untuk melarang Israel tampil di Piala Dunia 2026 pun semakin kuat.
Banyak penggemar, bintang sepak bola, hingga tokoh internasional, menuntut agar Israel diperlakukan sama seperti Rusia yang dilarang tampil di ajang sepak bola internasional setelah invasi ke Ukraina pada 2022.
Bahkan, sejumlah pihak berpengaruh seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta juara Euro 2024 Spanyol telah menyuarakan sikap keras. Spanyol bahkan mengancam akan memboikot Piala Dunia 2026 bila Israel tetap diizinkan berpartisipasi.
Menanggapi desakan tersebut, Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, Victor Montagliani, menyatakan bahwa persoalan keanggotaan Israel berada di bawah yurisdiksi UEFA.
"Pertama dan terutama, Israel adalah anggota UEFA, sama seperti saya yang harus berurusan dengan anggota di wilayah saya. Jadi, mereka yang harus menyelesaikan hal itu," ujar Montagliani dikutip dari Sportbible. "Saya menghormati [UEFA] tidak hanya proses mereka, tetapi juga keputusan apa pun yang mereka buat."
Pernyataan ini seakan mengindikasikan bahwa FIFA tidak akan secara langsung mengambil langkah larangan terhadap Israel, melainkan menunggu hasil keputusan UEFA sebagai konfederasi tempat Israel bernaung.
Disisi lain, dilaporkan juga bahwa beberapa tokoh senior UEFA telah mendorong agar komite eksekutif segera menggelar rapat khusus untuk membahas kemungkinan pelarangan Israel di turnamen sepak bola internasional.
Namun, rencana itu ditunda setelah Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana negosiasi untuk mencapai kesepakatan damai dengan Palestina.
