Surabaya, OLE – Laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 akan dilakoni Indonesia dengan kekuatan penuh. Dari 23 nama pilihan pelatih Gerald Vanenburg, ada 3 pemain naturalisasi, yaitu Dion Markx, Jens Raven, dan Rafael Struick. Skuad kian kuat setelah Arkhan Fikri kembali dari cedera.
Selaku tuan rumah Garuda Muda akan memainkan seluruh laga di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Bersama Laos, Makau, dan Korea Selatan, tim muda kita akan memperebutkan tiket menuju putaran final di Arab Saudi tahun depan.
Menurut Vanenburg, tidak ada jaminan posisi utama. “Saya hanya akan menurunkan pemain yang mampu memberikan kontribusi terbaik bagi tim. Termasuk Markx, Raven, maupun Struick Semua pemain harus bersaing secara fair di lapangan," kata Vanenburg.
Ia juga menegaskan tidak memandang perbedaan antara pemain lokal maupun naturalisasi. Ia hanya ingin meracik skuad terbaik yang mampu bersaing di level Asia. "Saya sangat senang dengan pemain dari Belanda, sama seperti pemain kelahiran Indonesia. Saya di sini untuk tim nasional. Pemain terbaik harus bermain."
Sementara itu kabar gembira datang dari kembalinya Arkhan Fikri. Gelandang Arema FC ini absen akibat cedera di Piala AFF U-23 2025. Kini ia sudah fit dan siap menjadi motor di lini tengah. Kolaborasi Arkhan Fikri bersama Robi Darwis dan Ananda Raehan, bisa menjadi kekuatan utama.
Balas Dendam Korsel
Dari kubu tamu, Timnas Korea Selatan U-23 mengusung misi balas dendam di Sidoarjo. Kenangan pahit masih membekas di kubu Taeguk Warriors Muda. Tahun lalu, mereka tersingkir dari Piala Asia U-23 2024 di Qatar usai kalah dramatis dari Indonesia U-23 lewat adu penalti dengan skor 10-11 pada babak perempat final. Kekalahan itu membuat mimpi Korsel tampil di Olimpiade Paris 2024 sirna.
Kini, di bawah arahan pelatih anyar Lee Min-sung yang baru menjabat sejak Mei lalu, Korsel U-23 membawa tekad besar. Namun, Lee tidak menutup mata bahwa Indonesia tetap menjadi lawan paling berbahaya di Grup J yang juga dihuni Makau U-23 dan Laos U-23.
Kekalahan dari Indonesia U-23 di Qatar masih menyisakan luka mendalam bagi Korsel. Saat itu, anak asuh Shin Tae-yong membuat sejarah dengan menyingkirkan salah satu raksasa Asia. Tapi langkah Indonesia terhenti di semifinal usai kalah 1-3 dari Irak, lalu tumbang 0-1 dari Guinea di babak play-off antar konfederasi.
"Rakyat Korsel pasti sangat kecewa dengan kegagalan kami lolos ke Olimpiade tahun lalu. Meskipun tim-tim Asia Tenggara telah meningkat secara signifikan, kami akan sekali lagi menunjukkan bahwa Korsel adalah tim yang unggul," ujar Lee Min-sung.
Laos Waspada
Menjelang duel ini, perhatian bukan hanya tertuju pada persiapan Timnas Indonesia. Dari kubu lawan, bek muda Laos U-23, Anantaza Siphongphan (20), menyoroti 2 senjata berbahaya Indonesia: transisi cepat dan lemparan ke dalam.
“Saya telah melawan Timnas Indonesia beberapa kali. Mereka tim yang kokoh dalam bertahan, sekaligus berbahaya saat melakukan peralihan dari bertahan ke menyerang. Kecepatan perubahan skema permainan membuat lawan kerap kesulitan menghadapi agresivitas pemain Indonesia," ujar Anantaza.
"Ada aspek kuat lainnya dari Indonesia. Semua negara tahu lemparan ke dalam Indonesia, sangat kuat, berbahaya dan mematikan. Jadi kami mempersiapkan diri secara khusus untuk taktik mereka," ucapnya.
Di skuat Garuda Muda, Robi Darwis menjadi sosok yang paling diwaspadai berkat lemparan jarak jauhnya. Senjata ini kerap menjadi alternatif ancaman layaknya tendangan sudut dan bisa menjadi pembeda di momen-momen krusial.
Jadwal Grup J
Rabu, 3 September 2025
15.30 WIB: Korea Selatan U23 vs Makau U23
19.30 WIB: Indonesia U23 vs Laos U23 - Live SCTV dan INDOSIAR
Sabtu, 6 September 2025
15.30 WIB: Laos U23 vs Korea Selatan U23
19.30 WIB: Makau U23 vs Indonesia U23 - Live SCTV dan INDOSIAR
Selasa, 9 September 2025
15.30 WIB: Laos U23 vs Makau U23
19.30 WIB: Korea Selatan U23 vs Indonesia U23 - Live SCTV dan INDOSIAR
