Jakarta, OLE - Sebelum peluit pertama ditiup dan sorak penonton menggema di stadion, ada momen menyentuh yang selalu hadir di setiap pertandingan sepak bola besar: para pemain menggandeng anak-anak kecil memasuki lapangan. Mereka dikenal sebagai Player Escorts -pendamping simbolis yang membawa pesan kemanusiaan dan harapan.
Tradisi ini mulai populer sejak Piala Eropa 2000 dan Piala Dunia 2002, saat FIFA dan UNICEF mengusung kampanye “Say Yes for Children” untuk menyoroti hak anak-anak di seluruh dunia. Sejak itu, kehadiran Player Escorts menjadi bagian tak terpisahkan dari seremoni pembukaan pertandingan.
Tujuannya bukan sekadar seremoni. Anak-anak ini menjadi pengingat, sepak bola adalah olahraga yang menjunjung tinggi fair play, perlindungan anak, dan nilai-nilai positif. Para pemain dan suporter diharapkan menjadi panutan, menjaga sikap dan semangat sportivitas di hadapan generasi muda.
Bagi anak-anak, momen ini adalah mimpi yang menjadi nyata. Berjalan di samping idola mereka, berdiri di tengah atmosfer stadion yang megah, dan merasakan denyut jantung pertandingan dari dekat, semua menjadi pengalaman yang membekas seumur hidup.
Player Escorts bukan hanya bagian dari tradisi, tapi juga jembatan antara dunia profesional dan impian masa kecil. Mereka mengingatkan kita bahwa di balik kompetisi, ada harapan, inspirasi, dan semangat yang terus tumbuh.
Arsenio Digandeng Jay Idzes
Seluruh narasi itu sangat cocok ketika redaksi OLE mencoba menanyakan apa saja yang ada di hati player escorts, diwakili oleh sosok Muhammad Arsenio Kalandra Delano (8). Bocah yang akrab disapa Arsenio itu antusias saat ditanya perasaannya kala digandeng pemain top.
“Iya, aku senang banget waktu digandeng Jay Idzes. Apalagi di stadion banyak penonton bersorak. Pokoknya senang dan bangga,” ujarnya.
Saking antusiasnya, Arsenio mengaku semalam sebelum acara, ia mempersiapkan diri dengan ekstra, seperti tidur yang cukup. “Ya, agar tidak mengantuk pas nanti digandeng pemain nasional. Aku juga berdoa agar semuanya lancar.”
Satu hal yang membuatnya kaget, ternyata Jay tak hanya menggandeng, tapi juga mau menegur dia. “Saat di tunnel sebelum keluar ke lapangan, aku ditanya dalam bahasa Indonesia. Katanya "Sudah siap?” Aku kaget, kan dia bule, ternyata bisa bahasa Indonesia,” kenang Arsenio.
Jay atau biasa disapa Bang Jay oleh netizen, sangat populer sebab ia wakil Indonesia di Seri A Italia bersama Emil Audero. Ia juga dikenal akrab dengan suporter. Namun demikian, Arsenio ternyata masih punya keinginan untuk jadi player escorts Tim Garuda lagi.
“Pengen banget digandeng sama Rafael Struick. Aku suka dia sebab rambutnya mirip rambut aku,” lanjut Arsenio dengan nada polos. "Aku juga pernah bertemu Gubernur Banten Pak Andra Soni dan Pak Amran Sulaiman, Menteri Pertanian. Mereka orangnya baik."
“Sebagai ibunya, saya melihat Arsenio tumbuh dalam kekosongan figur ayah yang mungkin dibutuhkan anak laki-laki seusianya. Tapi itu bukan alasan untuk lemah. Saya ajarkan sejak dini, bahwa dunia ini bisa keras, tapi hatimu harus tetap lembut,” komentar Adel Dachlan, wanita single parent yang gigih berjuang demi putranya itu.
Ia selalu berusaha hadir untuknya, walau kadang hanya lewat suara dan layar kecil di tengah kesibukan pekerjaan. Di balik senyum cerianya, ia tahu Arsenio memikul rindu yang tidak pernah diucap. Tapi ia tak pernah mengeluh. “Ia justru menjaga saya, menyembunyikan sedihnya agar saya tidak khawatir. Di usianya, Arsenio telah menunjukkan kedewasaan yang tak biasa,” lanjut Adel.
“Saya selalu meyakinkan Arsenio, hidup ini sudah dituliskan dengan penuh hikmah oleh Sang Maha Sutradara. Kita tidak perlu tahu akhir ceritanya, yang penting adalah tetap berdoa, berusaha, dan percaya bahwa setiap luka akan menjadi kekuatan, dan setiap air mata akan menjadi cahaya penuntun.”
Di laga semi final dan final ASEAN U23 Mandiri Championship nanti, Arsenio kembali ke lapangan, menjadi stadium captain. Ia tak hanya membawa pengalaman sebagai player escort, tapi juga membawa jiwa kepemimpinan yang lahir dari perjalanan hidup yang tak mudah. Semangat, Arsenio!
DATA ARSENIO Nama Lengkap: Muhammad Arsenio Kalandra Delano (Artinya: Anak laki-laki terpuji, pemberani, pembawa keceriaan dan harapan, serta memiliki wibawa dan masa depan yang mulia). Panggilan: Arsenio (nama Yunani dan Spanyol) Lahir: 2 Februari 2017 Hobi: Main roller blade Kegiatan: Taekwondo (sabuk hijau strip biru), memanah, Les AI, Coding, Public Speaking, dan kursus English Cita-cita: Jadi Presiden FiFA Sekolah: SDIT Al Azkar Pamulang kelas 3, Tangerang Selatan, Banten
Arsenio dan Andra Soni (kiri) serta Amran Sulaiman, beruntung bertemu orang besar.