Depok, OLE - Koci Soccer Field atau lapangan sepakbola Koci yang berlokasi di kawasan Hotel Bumi Wiyata, Depok, baru dibuka 3 bulan, namun kini jadi salah satu primadona pegiat sepakbola komunitas di Jabodetabek.
Memiliki 1 lapangan sepak bola berstandar premium (satu-satunya di Depok) dan 1 lapangan mini soccer, Koci kini telah menjelma menjadi salah satu venue sepakbola paling ramai dikunjungi. Baik untuk pertandingan persahabatan, latihan rutin klub amatir, hingga ajang turnamen mini.
Lapangan ini selalu dipadati peminat, terutama di sore hingga malam hari. Antusiasme publik terhadap fasilitas baru ini cukup mengejutkan, mengingat persaingan lapangan sewa di wilayah Jabodetabek semakin ketat.
Lapangan Koci diketahui dimiliki dan dikelola oleh sekelompok pengusaha muda. Lapangan Koci dimiliki oleh sekelompok pengusaha muda PT. Jus Sport Indonesia dengan pemegang saham Justinus Laksana, Reddy Sutanto Chandra, dan Wilander. Manajer pengelola Erry Kusworo.
Mereka mengusung konsep lapangan yang tak sekadar tempat bermain, tapi juga tempat berkumpulnya komunitas sepakbola dengan standar kenyamanan dan fasilitas setara lapangan profesional.
"Lapangan Koci sangat layak untuk kegiatan fun game maupun latihan ringan. Lampunya bagus, bahkan lebih bagus dibanding beberapa lapangan serupa di Bekasi. Fasilitasnya juga komplit dengan kualitas luar biasa. Toilet, shower, mushola, dan tempat wudhu, semuanya bersih dan terawat,” komentar Rahmad Darmawan, mantan pemain dan pelatih nasional.
Pendapat serupa disampaikan oleh Coach Joko Kuspito, pelatih yang juga eks pemain Persija. "Secara umum, kualitas venue ini berada di atas rata-rata. Kondisinya bagus, bersih, dan rapi. Lampunya sangat standar untuk laga malam. Rumput juga bagus, wajar karena masih baru. Yang menarik perhatian saya justru tempat parkirnya, sangat luas dan nyaman, jarang ada lapangan yang memperhatikan aspek ini,” tutur Coach Joko.
Coach RD dan Joko, kala itu bergabung dengan tim Sobat Dhika Firdian, menjajal lapangan dengan laga persahabatan versus Depok All Stars. "Kita saling support, kebetulan salah satu kawan jadi salah satu pemilik lapangan ini," ujar Dhika, yang usai laga menjamu para pemain legend dengan soto dan es buah.
Kenyamanan pengunjung juga ditunjang dengan kehadiran kantin mini dan tribun penonton sederhana yang cukup menampung puluhan orang.
Pengelola Koci bahkan tengah merancang agenda rutin seperti coaching clinic, turnamen usia dini, dan liga internal komunitas. Ini semakin menguatkan posisinya sebagai pusat aktivitas sepakbola yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan segala kelebihan itu, tak heran jika Lapangan Koci kini menjadi primadona baru di Depok dan sekitarnya. Dalam waktu singkat, lapangan ini telah mencuri perhatian pemain, pelatih, hingga komunitas pecinta sepakbola. Jika tren ini terus dijaga dengan perawatan rutin dan inovasi program, bukan tidak mungkin Koci akan menjadi standar baru bagi lapangan sewa modern di Jabodetabek.
Dimotori Coach Justin
Pemilik Koci Football Management ada beberapa orang, di antaranya Justinus Lhaksana, yang lebih dikenal sebagai Coach Justin atau Koci. Ia merupakan mantan pelatih tim nasional futsal Indonesia dan kini aktif sebagai komentator serta penggiat sepak bola komunitas.
Ada pula nama Reddy Sutanto, yang aktif di beberapa komunitas sepakbola seperti Perbanas dan Depok All Stars. "Dalam pengelolaan kami melibatkan anak-anak muda," ujar Reddy.
Coach Justin selaku motor penggerak, dikenal luas karena gaya analisisnya yang tajam dan berbeda dari pundit pada umumnya. Ia juga aktif membangun ekosistem sepak bola akar rumput, termasuk melalui proyek lapangan seperti Koci Soccer Field di Depok. Coach Justin adalah figur sentral di balik brand Koci.
Strategi pengembangan venue Koci Soccer Field tampaknya cukup matang dan berorientasi pada komunitas serta multifungsi.