Floating Image
Floating Image
Sabtu, 6 Desember 2025

Driver Ojol Twas Dilintas Rantis Polisi Picu Gelombang Demo Nasional


Oleh Sigit Nugroho
30 Agustus 2025
tentang INDONESIA TODAY
Driver Ojol Twas Dilintas Rantis Polisi Picu Gelombang Demo Nasional - Ole

Demo massa 2025, membakar mobil polisi di Jakarta.

294 views

Jakarta, OLE - Indonesia diguncang gelombang demonstrasi besar-besaran setelah Affan Kurniawan (20), seorang driver ojek online, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demo di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam, 28 Agustus 2025. Demo terus terjadi hingga Sabtu (30/8) malam.

Affan saat itu tengah mengantar pesanan makanan dan terjebak di tengah kerumunan massa ketika rantis melaju kencang untuk membubarkan demonstran. Video detik-detik kejadian viral di media sosial dan memicu kemarahan publik, terutama komunitas ojol yang merasa korban adalah simbol ketidakadilan terhadap rakyat kecil. 

Demo awalnya dipicu oleh penolakan publik terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak masuk akal di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Mulai dari tambahan Rp3 juta, lalu tunjangan rumah Rp50 juta per bulan. 

Namun, insiden tewasnya Affan menjadi pemicu utama eskalasi. Tuntutan berubah dari isu ekonomi menjadi desakan reformasi aparat keamanan dan akuntabilitas negara terhadap korban sipil. Di beberapa titik, demonstran juga menuntut pembubaran DPR dan revisi UU Pengamanan Massa. 

3 Korban Tewas di Makassar 

Aksi unjuk rasa meluas ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Di kota Angin Mamiri itu, bahkan 3 korban tewas setelah gedung DPRD dibakar massa demo. 

Di Jakarta, ribuan massa berkumpul di depan Gedung DPR dan Mako Brimob Kwitang, bahkan sempat terjadi pembakaran kendaraan dinas. Di Yogyakarta, komunitas ojol turun ke jalan membawa foto Affan sebagai simbol perlawanan. Total korban tercatat 1 tewas (Affan), 2 luka berat, dan lebih dari 40 demonstran mengalami luka ringan akibat bentrok dengan aparat. 

Presiden Prabowo Subianto mengaku terkejut dan kecewa atas tindakan aparat yang dianggap berlebihan dalam menangani demonstrasi. “Insiden tersebut harus diusut secara tuntas dan transparan. Petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Jika terbukti melanggar hukum, mereka akan dikenai tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” ujar Prabowo. 

“Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, serta memberikan perhatian khusus kepada baik orangtuanya, adik-adik, dan kakak-kakaknya.” 

Terpisah, Kapolri Listyo Sigit Wibowo telah menemui keluarga korban dan memastikan tujuh anggota Brimob yang terlibat telah diamankan untuk pemeriksaan internal. Dalam insiden nasional ini, polisi merupakan sosok yang dijadikan musuh bersama oleh rakyat, selain anggota DPR yang dinilai royal dan sama sekali tak peka pada situasi masyarakat. 

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Rendy Harimurti, menilai insiden ini sebagai titik balik relasi negara dan rakyat. “Demo ini bukan hanya soal tunjangan DPR, tapi akumulasi frustrasi publik terhadap ketimpangan dan kekerasan negara. Jika tidak ditangani dengan transparan, bisa memicu krisis legitimasi,” ujarnya. 

Sementara itu, Koalisi Ojol Nasional menyerukan mogok nasional dan menuntut kompensasi serta jaminan perlindungan hukum bagi mitra ojol. Gelombang demonstrasi ini menjadi pengingat bahwa keadilan sosial bukan sekadar jargon, melainkan kebutuhan nyata. 

Affan Kurniawan kini menjadi simbol perjuangan rakyat kecil yang menuntut hak, martabat, dan perlakuan manusiawi dari negara. Di tengah duka, suara rakyat menggema lebih lantang dari sebelumnya. 
 

Driver Ojol Twas Dilintas Rantis Polisi Picu Gelombang Demo Nasional - Ole

Sigit Nugroho
Penulis

Sigit Nugroho

Berita Lainnya dari INDONESIA TODAY