Bangkok, OLE - SEA Games 2025 cabang sepak bola putra di Thailand menjadi panggung penuh drama dan kejutan. Tim-tim unggulan memang menunjukkan kualitas, tapi beberapa negara yang jarang diperhitungkan justru tampil mengejutkan. Salah satunya adalah Timor Leste. Setelah dihantam Thailand 1-6, di luar dugaan Timor Leste menghajar Singapura 3-1.
Peluang lolos sebagai runner up terbaik pun mereka kantongi. Yang pasti, Thailand menegaskan dominasi mereka di Grup A, sekaligus mengirim pesan kuat kepada pesaing lain bahwa skuad muda Gajah Perang siap mempertahankan supremasi. Dukungan penuh suporter lokal membuat setiap gol terasa seperti pesta rakyat.
Di Grup B, Vietnam harus bekerja keras untuk menundukkan Laos dengan skor tipis 2–1. Meski menang, permainan Vietnam menunjukkan celah yang bisa dimanfaatkan lawan. Laos sendiri tampil berani, bahkan sempat menyamakan kedudukan sebelum akhirnya tumbang. Pertandingan ini menjadi bukti bahwa tidak ada lagi tim lemah di level SEA Games.
Kejutan terbesar datang dari Grup C ketika Filipina menaklukkan Myanmar 2–0. Dengan organisasi permainan yang rapi dan serangan balik cepat, Filipina membuktikan bahwa mereka bukan sekadar penggembira. Kemenangan ini membuat Grup C semakin panas, karena Indonesia harus menghadapi Filipina dan Myanmar dalam laga penentuan.
Semua laga Grup A dan B digelar Rajamangala Stadium di Bangkok (kapasitas 51.560 penonton), sementara laga Grup C dihelat di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai yang bisa menampung 17.909 penonton.
Indonesia Main Senin
Indonesia sendiri baru akan memulai langkahnya menghadapi Filipina pada Senin, 8 Desember. Publik Tanah Air menaruh harapan besar pada skuad Garuda Muda, yang diisi talenta dari liga domestik dan beberapa pemain diaspora. Laga melawan Filipina dianggap sebagai ujian mental bagi Ivar Jenner dkk, sekaligus penentu arah perjalanan Indonesia selaku juara bertahan sepak bola SEA Games kali ini.
Klasemen sementara menunjukkan Thailand, Vietnam, dan Filipina berada di puncak grup masing-masing. Timor Leste, Laos, dan Myanmar harus segera bangkit jika ingin menjaga peluang lolos. Dengan format hanya juara grup dan satu runner-up terbaik yang melaju ke semifinal, setiap laga berikutnya akan terasa seperti final.
Semifinal dijadwalkan pada 15 Desember, mempertemukan juara grup dengan runner-up terbaik. Format ini menjanjikan duel klasik Asia Tenggara, seperti kemungkinan Thailand vs Indonesia atau Vietnam vs Filipina. Final akan digelar pada 18 Desember di Stadion Rajamangala, yang diyakini akan penuh sesak oleh ribuan suporter.